ABSTRAK Akway merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Pegunungan Arfak Papua Barat, oleh penduduk asli dimanfaatkan sebagai obat malaria dan meningkatkan vitalitas tubuh. Senyawa fitokimia penyusun akway yaitu etanol dan etilasetat kulit kayu akway mengandung flavonoid, terpenoid, tanin, saponin, dan alkaloid, ekstrak kulit kayu akway memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami karena senyawa-senyawa yang terkandung didalamnya memiliki aktivitas antioksidan yang kuat sehingga dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami setara dengan vitamin C. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian infusa kulit kayu akway terhadap performa ayam broiler dengan dosis berbeda. Metode yang digunakan experimental Rancangan Acak Kelompok (RAK) 3 perlakuan 4 ulangan, menggunakan 60 ekor DOC, 30 jantan dan 30 betina. Variabel yang diukur yaitu pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum. Perlakuan penelitian terdiri dari P0 tanpa infusa, P1 diberikan infusa kulit kayu akway 3 gram/liter dan P2 diberikan infusa kulit kayu akway 5 gram/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan infusa kulit kayu akway dalam air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum. sedangkan hasil analisis data dari pemberian infusa kulit kayu akway terhadap konversi ransum berpengaruh nyata (P<0,05). Kesimpulan penelitian yaitu pemberian infusa kulit kayu akway P2 level 5 gram perlakuan terbaik terhadap konversi ransum. Kata kunci: infusa kulit kayu akway (drimys sp), pertumbuhan, broiler, fase starter

ABSTRACT Akway is a plant that is widely found in the Arfak Mountains of West Papua, by the natives it is used as a malaria drug and to increase body vitality. Phytochemical compounds that make up Akway, namely ethanol and ethylacetate of Akway bark contain flavonoids, terpenoids, tannins, saponins, and alkaloids. natural antioxidant equivalent to vitamin C. This study aims to determine the effect of akway bark infusion on the performance of broiler chickens with different doses. The method used was an experimental randomized block design (RAK) with 3 treatments and 4 replications, using 60 DOCs, 30 males and 30 females. The variables measured were body weight gain, ration consumption and ration conversion. The research treatments consisted of P0 without infusion, P1 given akway bark infusion 3 grams/liter and P2 given akway bark infusion 5 grams/liter. The results showed that the use of akway bark infusion in drinking water had no significant effect (P>0.05) on body weight gain and ration consumption. while the results of data analysis from akway bark infusion had a significant effect on ration conversion (P<0.05).The conclusion of the study was that giving Akway P2 bark infusion level 5 grams was the best treatment for ration conversion. Keywords: akway bark infusion (drimys sp), growth, broiler, starter phase