Indonesia

Pada suatu hari di Jawa Barat, Indonesia, hiduplah seorang putri bernama Dayang Sumbi. Dia cantik dan baik hati. Hobinya adalah menenun kain. Tetapi terkadang dia sangat pemalas. Suatu hari alat tenunnya jatuh, tapi dia sangat malas untuk mengambilnya sendiri. Dia berteriak, “Adakah yang bisa membantu saya mengambilkan alat saya? Jika kamu seorang wanita, saya akan menganggapmu sebagai saudara perempuan saya. Jika kamu seoarang lelaki, saya akan menikahimu!” Makhluk laki-laki datang, tetapi itu adalah seekor anjing. Namanya adalah Tumang. Dengan gembira dia mengambilkan alat tersebut untuknya. Dayang Sumbi sangan terkejut, tetapi dia menepati janjinya. Dia menikahi anjing tersebut. Tumang sebenarnya adalah seorang pria yang dikutuk oleh penyihir menjadi seekor anjing. Tetapi pada waktu-waktu tertentu Tumang bisa kembali menjadi manusia normal. Putra tunggal mereka, Sangkuriang, segera lahir dan dia tumbuh menjadi anak yang tampan dan sehat. Dia selalu bermain dengan anjing setianya, Tumang. Dia tidak tahu bahwa dia sebenarnya adalah ayahnya, karena Dayang Sumbi menyembunyikan rahasia tersebut darinya. Sangkuriang suka berburu di hutan, tentu saja dengan Tumang. Suatu hari Dayang Sumbi memintanya untuk membawa pulang hati rusa. Tapi, setelah berburu beberapa hari, dia tidak mendapatkan satupun rusa di hutan. Dia tidak ingin mengecewakan ibunya dan berpikir keras bagaimana untuk membawa pulang hati rusa. Tiba-tiba, dia memiliki ide yang sangat buruk. Dia membunuh Tumang! Kemudian dia membawa hatinya pulang dan memberikannya kepada Dayang Sumbi. Sangkuriang tidak bisa menipunya. Dia tahu itu adalah hati Tumang. Jadi, dia sangat marah dan memukul dahi Sangkuriang dengan sepotong kayu dan menyuruhnya pergi. Dengan luka parah di dahinya, Sangkuriang meninggalkan desa. Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang tumbuh menjadi laki-laki yang sangat kuat. Suatu hari dia Kembali ke desanya. Dia bertemu seorang gadis cantik disana, dan dia jatuh cinta dengannya pada pandangan pertama. Itu adalah Dayang Sumbi! Dia tidak pernah menua karena dia telah diberikan awet muda oleh para dewa. Sangkuriang tidak tahu bahwa dia adalah ibunya, jadi dia datang padanya dan melamarnya. Saat berjalan mendekatinya, Dayang Sumbi menjadi sangat terkejut. Dia melihat bekas luka di dahi Sangkuriang, dan segera dia tahu bahwa dia adalah putranya, yang telah meninggalkannya sejak lama. Dia mengatakan yang sebenarnya dan berusaha keras untuk menjelaskannya kepadanya, tetapi dia tidak mempercayainya. Dia tidak ingin menghancurkan hatinya, jadi dia menerima lamarannya tetapi memberinya hal yang mustahil untuk dilakukan. Dia ingin dia membangun danau dan perahu hanya dalam satu malam! Sangkuriang setuju, karena dia tahu bahwa dia bisa berhasil dengan bantuan jinnya. Pada tengah malam dia menyelesaikan danau dan kemudian mulai membuat perahu. Dayang Sumbi berpikir keras untuk menemukan cara untuk menggagalkannya. Sebelum fajar, dia meminta orang-orang di desa untuk membakar hutan di Timur, dan cahaya membuat semua ayam berkokok. Berpikir bahwa malam akan segera berakhir, para jin berlari kencang dan meninggalkan Sangkuriang sebelum perahunya selesai. Sangkuriang menyadari bahwa Dayang Sumbi telah menipunya. Dia menjadi sangat marah dan dia menendang perahu itu hingga terbalik. Secara bertahap menjadi gunung dan sekarang dikenal sebagai Gn. Tangkuban Perahu.

Inggris

One day in West Java, Indonesia, there lived a princess named Dayang Sumbi. She is beautiful and kind. Her hobby is weaving cloth. But sometimes he is very lazy. One day his loom fell, but he was too lazy to pick it up himself. He shouted, “Can anyone help me get my tools? If you were a woman, I would think of you as my sister. If you were a man, I would marry you!” A male creature came, but it was a dog. His name is Tumang. He happily took the tool for her. Dayang Sumbi was very surprised, but she kept her promise. He married the dog. Tumang is actually a man who was cursed by a witch to become a dog. But at certain times Tumang can return to being a normal human. Their only son, Sangkuriang, was soon born and he grew up to be a handsome and healthy child. He always plays with his loyal dog, Tumang. He did not know that he was actually his father, because Dayang Sumbi hid the secret from him. Sangkuriang likes to hunt in the forest, of course with Tumang. One day Dayang Sumbi asked him to bring back a deer's heart. However, after hunting for several days, he did not find a single deer in the forest. He didn't want to disappoint his mother and thought hard about how to bring the deer heart home.Suddenly, he had a very bad idea. He killed Tumang! Then he brought his heart home and gave it to Dayang Sumbi. Sangkuriang could not fool him. He knew it was Tumang's heart. So, he was very angry and hit Sangkuriang's forehead with a piece of wood and told him to leave. With a severe wound on his forehead, Sangkuriang left the village. Several years later, Sangkuriang grew into a very strong man. One day he returned to his village. He met a beautiful girl there, and he fell in love with her at first sight. That's Dayang Sumbi! He never ages because he has been given youth by the gods. Sangkuriang did not know that she was his mother, so he came to her and proposed to her. As she walked up to him, Dayang Sumbi became very surprised. He saw the scar on Sangkuriang's forehead, and immediately he knew that he was his son, who had left him long ago. She tells the truth and tries hard to explain it to him, but he doesn't believe it. He didn't want to break her heart, so she accepted his proposal but gave him the impossible. He wanted her to build a lake and a boat in just one night! Sangkuriang agreed, because he knew that he could succeed with the help of his genie. At midnight he finished the lake and then started building boats.Dayang Sumbi thought hard to find a way to thwart it. Before dawn, he asked the people of the village to burn the forest in the East, and the light made all the roosters crow. Thinking that the night would soon be over, the genies ran fast and left Sangkuriang before the boat was finished. Sangkuriang realized that Dayang Sumbi had tricked him. He became very angry and he kicked the boat upside down. It gradually became a mountain and is now known as Mt. Tangkuban boat.

TerjemahanBahasa.com | Bagaimana cara menggunakan penerjemah teks bahasa Indonesia-Inggris?

Dianggap bahwa pengguna yang mengunjungi situs web ini telah menerima Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi. Di situs web (terjemahaninggris.com), pengunjung mana pun dapat memiliki bagian seperti forum, buku tamu, tempat mereka dapat menulis. Kami tidak bertanggung jawab atas konten yang ditulis oleh pengunjung. Namun, jika Anda melihat sesuatu yang tidak pantas, beri tahu kami. Kami akan melakukan yang terbaik dan kami akan memperbaikinya. Jika Anda melihat sesuatu yang salah, hubungi kami di →"Kontak" dan kami akan memperbaikinya. Kami dapat menambahkan lebih banyak konten dan kamus, atau kami dapat mencabut layanan tertentu tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pengunjung.


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)